Sabtu, 21 September 2013

Ketika Tuhan Menciptakan Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, “Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?”
Tuhan menjawab, “Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan“.

Malaikat menjawab dan takjub, “Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab, “Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari“.

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya, “Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?”
Tuhan menjawab, “Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata.”
“Untuk apa?“, tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan, “Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih hebat dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.”

“Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia.....”

 

Semangkuk Bakmi Panas

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”
”Ya, tetapi, aku tidak membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

“Ada apa nona?” tanya si pemilik kedai.
“Tidak apa-apa, aku hanya terharu” jawab Ana sambil mengeringkan air matanya. “Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi, tetapi, ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah. Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata, “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu
berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang”.

Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

Seringkali kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami yang biasa saja; tetapi kasih dan kepedulian orang tua kita adalah hadiah paling berharga yang diberikan kepada kita sejak kita lahir.

sumber : Internet
 
 Sudahkah anda sedekah hari ini ?

Jemputlah Rezeki dengan sedekah !

=-=-= *** =-=-=
Terima kasih dari “Mugnee“ atas klik "SHARE/BAGIKAN" artikel ini kepada teman-teman kalian, semoga kebaikan akan senantiasa tersampaikan.

Mama I Love You


. MAMA...

Mama melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah kita menyakitkannya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?
Mencaci makinya? Melawannya?
Memukulnya? Mengacuhkannya?
Meninggalkannya?

Mama tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita,
Menahan derita,
Menggendong kita sendirian.

Di saat mamamu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya.. tangannya tak dapat hapuskan airmatamu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan.. bayangkan mamamu sudah tiada.. apakah kamu cukup membahagiakannya... apakah kamu pernah berfikir bertapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya... kirim pesan ini pada semua... itupun kalau kamu sayang mamamu dan mau mengingatkan teman2mu.

Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:

1... Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2... Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3... Hiduplah dengan sederhana.
4... Berikan lebih banyak (give more).
5... Jangan terlalu banyak mengharap (expect less).

SADARILAH bahwa di dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi MAMA,

tetapi...

Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita…

Mama bukan tempat penititipan cucunya disaat anda jalan jalan,

tetapi disaat beliau sudah tua dan tak bertenaga, yang beliau butuhkan sekarang adalah perhatian anda , datang & hampiri dia , bertanyalah bagaimana kesehatannya saat ini dan dengarlah curhatnya, temani dia disaat dia membutuhkan anda, itu saja.... beliau sudah bahagia sekali.............dan melupakan semua hutang anda kepadanya

Sudahkah anda sedekah hari ini ?

Jemputlah Rezeki dengan sedekah !

=-=-=
Beritahukan info page “Mugnee“ ini kpd temanmu dgn klik ''share/bagikan'' artikel ini,Semoga kebaikan akan terus tersampaikan

Intropeksi Diri yaaa :)

KENAPA YA ?

Uang Rp 20,000 kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal
tapi Rp. 2.000.000 begitu kecil bila kita bawa ke mall.

Kenapa ya? 45 menit terasa terlalu lama untuk berdzikir,
tapi betapa pendeknya waktu berjam jam untuk FB an...

Kenapa ya? , betapa lamanya 2 jam berada di Masjid,
tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat nonton bioskop sama pacar.

Kenapa ya? begitu sulit merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa pada Allah, tapi betapa mudahnya bergossip bila ketemu teman…

Kenapa ya? orang-orang pada berebut paling depan untuk konser penyanyi kesayangan, tapi berebut cari shaf paling belakang bila Jumatan, agar bisa cepat keluar…

Mari bersama introspeksi diri, seberapa yang kita beri untuk Allah dan seberapa yang Allah swt beri untuk kita. Semoga manfaat.

Aamiin ya Rabbal'alamin.


wallahu'alam.

Antara Cinta dan Benci

Cinta dan benci merupakan suasana hati yang mampu kita kendalikan.

Barangsiapa beriman bahwa Allah adalah Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul, maka ia pasti mencintai orang-orang yang mencintai Allah.

Oleh karena itu cinta karena Allah dan benci juga karena Allah merupakan kewajiban atas setiap Muslim.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

ماتحاب رجلان في الله تبارك وتعالى إلا كان أفضلهما أشدهما حبا لصاحبه.

“Apabila dua orang laki-laki saling mencintai karena Allah, maka yang paling utama adalah yang paling mencintai rekannya”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

إذا أحب أحدكم صاحبه فليأته في منزله، فليخبره بأنه يحبه لله عز وجل.

“Apabila salah seorang di antara kamu mencintai sahabatnya, hendaklah ia mendatangi rumahnya dan memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya karena Allah”.